Minggu, 27 Januari 2013

TAMPAK BAIK DI MATA KITA, BELUM TENTU MENURUT ALLOH


“Bacalah Al Qur’an Sampai Lubuk Hatimu!”
-Habibie Musthafa-




Abu Sa'id al-Khudri (salah seorang sohabat Nabi) menuturkan bahwa Abu Bakar pernah bercerita di hadapan Nabi SAW. Saat itu Abu Bakar menuturkan pengalamannya ketika melintasi padang pasir, ketika ia melihat seorang lelaki berwajah tampan sedang melakukan sholat dengan khusyu'.
"Pergi dan bunuhlah orang itu" tukas Nabi.
Abu Bakar segera menemui lelaki itu yang masih dalam keadaan seperti semula, sholat dengan khusyu. Abu Bakar menjadi ragu untuk membunuhnya. Akhirnya, ia kembali.
Nabi kemudian memanggil Umar bin Khotob.
"Pergilah kesana dan bunuhlah lelaki itu" perintah Nabi kepada Umar.
Umar pun segera pergi ke sana. Umar melihat lelaki itu sedang larut dalam ibadah. Umar tidak sampai hati membunuhnya. Akhirnya ia pun kembali menghadap Nabi.
"Wahai Nabi, yang aku lihat adalah lelaki yang sedang sholat dengan khusyu'. Aku tidak tega membunuhnya" ujar Umar.
Nabi akhirnya menyuruh 'Ali untuk membunuhnya.
"Ali segera pergi kesana, tetapi ia tidak menemukan lelaki itu. 'Ali kembali menghadap Nabi, lalu memberitahukan hal itu kepada beliau.
Nabi berkata; "Orang itu dan kawan-kawannya membaca Qur'an hanya sampai tenggorokan. Mereka telah keluar dari agama bagai anak panah melesat dari busurnya. Bunuhlah mereka! Karena mereka adalah seburuk-buruk makhluk di muka bumi"
(HR Muslim).
-------------------------------------------------
Apa yang menarik dari hadits diatas??
Yang tampak baik di mata kita boleh jadi sangat buruk di hadapan Alloh. Kita mengiranya baik karena tidak memiliki pengetahuan tentang orang itu, padahal sesungguhnya orang itu nilainya tidak lebih baik dari keledai yang dungu.
Atau kita melihat orang yang rajin ibadah mahdhoh, mungkin kita akan segera mengambil kesimpulan bahwa dia adalah orang baik. padahal boleh jadi ia termasuk ahli neraka karena buruknya akhlak pd tetangga, orang tua, atw kekejamannya pada binatang piaraan sehingga binatangnya mati kelaparan.

Sehingga jangan heran jika kita mempertanyakan mengapa ada wanita yang baik mendapatkan suami yang keji, padahal Alloh menjanjikan (QS AnNur: 26) bahwa wanita yang baik untuk laki2 yang baik. Begitu juga kita mempertanyakan kenapa ada lelaki yang baik tapi mendapatkan istri yang 'judes'nya setengah mati.
Sekarang, pertanyaan itu sudah bisa kita jawab sendiri.

Kita mempertanyakan kebenaran janji Alloh, tetapi barangkali lupa mata kita yang tidak sanggup melihat dibalik yang tampak. Yang kelihatannya tidak sebanding, boleh jadi sesungguhnya benar-benar setara nilainya di hadapan Alloh, SEHINGGA TIDAK ADA YANG MELESET DARI JANJI ALLOH. Maha Benar Alloh dengan Segala Firmannya.

So, bersungguh-sungguhlah kita dalam beribadah. Sungguh Alloh Maha Mengetahui segalanya tentang diri kita, melebihi ke-tahuan-nya kita terhadap diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar