Rabu, 09 Desember 2009

MANFAAT STUDI FILSAFAT ILMU UNTUK DISIPLIN ILMU BIOLOGI

1. Merangsang pemikiran para ilmuwan biologi untuk lebih mengungkap pengetahuan-pengetahuan biologi yang telah ada, dan dalam penemuan hal-hal baru yang lebih inovatif.
Alam yang sebegini luasnya, yang notabenenya alam itu sendiri merupakan tempat berkecimpungnya para ilmuwan biologi pada umumnya. Di alam masih banyak potensi-potensi yang masih belum terungkap. Oleh karena itu, sudah selayaknya ilmuwan biologi berperan aktif dalam menemukan hal yang inovatif untuk dipergunakan dalam kehidupan manusia menuju ke arah yang lebih baik dan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak.
Dengan tumbuhnya filsafat pada jiwa seorang ilmuwan, maka usaha untuk menggali keilmuan dalam biologi akan semakin mudah diungkap. Yang nantinya penemuan-penemuan dari hasil penelitian tersebut diharapkan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak.
Walaupun ilmuwan tersebut tidak pernah mempelajari bahkan tidak mengenal ilmu filsafat, tetapi tanpa disadari rasa keingin tahuan tentang sesuatu tersebut telah dimotori oleh pemikiran filsafat yang ada pada diri seorang ilmuwan itu.

2. Menunjukkan peluang-peluang pengetahuan biologi yang baru.
Keterbukaan dalam ilmu biologi akan memberikan masukan-masukan bagi para calon ilmuwan untuk lebih berkarya dalam penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang ada pada hazanah ilmu biologi. Sampai sekarang, masih banyak bagian-bagian dari ilmu biologi yang belum terungkap semuanya ataupun belum terungkap sama sekali.

3. Membantu kader-kader biologiwan dalam mengkaji ilmu biologi, supaya ilmu biologi mudah diserap dan dimengerti.
Ilmu biologi bukanlah ilmu yang ditakuti karena kesulitannya, ataupun karena banyaknya istilah latin yang harus dihafal dan lain sebagainya. Tetapi hal itulah yang menjadi tantangan, bukan sebagai halangan. Sudah sepatutnya kita sebagai calon ilmuwan biologi menunjukkan kreatifitas sebagai calon ilmuwan, yang nantinya akan dilihat oleh adik-adik kita supaya mereka punya pandangan yang positif terhadap ilmu biologi dan mereka bisa berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan ilmu biologi.
Penataan ilmu biologi yang sistematis, membuat ilmu biologi mudah diterima oleh semua orang. Bayangkan bila ilmu biologi acak-acakan, selengkap dan sekumplit apapun ilmu biologi, tidak akan bisa diterima oleh semua orang tanpa adanya penataan yang sistematis dalam ilmu biologi itu sendiri.

4. Dengan adanya keterbukaan dalam biologi, maka akan memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat luas terhadap ilmu biologi.
Ilmu biologi bukan ilmu yang menakutkan ataupun ilmu yang sulit untuk dipelajari. Maka generasi muda pun akan senang dan mempunyai ketertarikan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai ilmu biologi. Sehingga ke depannya akan terus menyerap kader-kader biologiwan yang baru.
Ketertarikan para generasi muda terhadap ilmu biologi sangatlah penting bagi perkembangan biologi.
Ilmu biologi tidaklah seperti keilmuwan magic yang didalamnya tersimpan berbagai misteri-misteri yang susah dikontrol oleh masyarakat luas. Penelitian yang empiris dan logis telah mendasari keilmuan biologi.

5. Dengan adanya pemikiran yang spekulatif, ini dapat membantu ilmuwan biologi dalam memperkirakan segala kemungkinan yang terjadi pada objek yang akan diteliti dan juga apa yang terjadi ketika penelitian sedang berlangsung ataupun setelah dilakukannya penelitian.
Melihat dan mengembangkan potensi alam yang ada di sekitar, akan seperti apakah potensi alam ini bila dikembangkan dan bagaimana cara mengembangkannya?. Pertanyaan seperti ini akan muncul ketika pemikiran yang spekulatif digunakan.
Pemikiran yang spekulatif sangat dibutuhkan sekali dalam pra penelitian, dan ini akan mendukung keberhasilan ilmuwan dalam melakukan kerjanya sebagai peneliti.
Dengan pemikiran filsafat yang mengarah ke yang lebih spekulatif dan menantang, membuat para ilmuwan tidak mengalami kesulitan dan bahkan bisa terangsang untuk membuat hipotesis.
Dalam penelitian, hipotesis sangat diperlukan supaya kita tahu langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Tanpa adanya hipotesis, suatu teori sangat kecil kemungkinan untuk terwujud. Apalagi teori-teori terdahulu yang waktu itu belum ditemukan peralatan-peralatan laboratorium yang secanggih sekarang. Sepertinya teori evolusi Darwin dan teori-teori yang lainnya tidak akan bisa terwujud tanpa adanya suatu hipotesis. Zaman sekarang pun ketika teknologi laboratorium begitu canggihnya, hipotesis tidak bisa terpisahkan dalam proses penelitian.

6. Membentuk kepribadian yang pantang menyerah
Sebuah penelitian tidak akan ketemu hasilnya kalau yang menjadi penelitinya itu cepat putus asa. Suatu penelitian kebanyakan tidak langsung jadi bertemu dengan pemecahan masalahnya, biasanya memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Disini biologiwan dituntut untuk bersikap sabar dan tekun dalam menjalani proses penelitian. Maka kepribadian yang pantang menyerah merupakan bekal utama bagi seorang ilmuwan biologi.