“POLIGAMI ILMU”
Memilih bidang ilmu dengan atas dasar ketertarikan, lebih baik
dibandingkan dengaan atas dasar kebutuhan.
-Habibie Musthafa-
Email: biefa8@gmail.com
Orang
tertarik dengan keilmuan biologi –misal– karena suka terhadap dunia tumbuhan,
sehingga dia tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang dunia tumbuhan.
Baik itu reproduksinya, sistematikanya, bioteknologinya dan sejenisnya.
Mempelajarinya akan antusias, tidak akan jenuh/bosan, dan selalu mencari
masalah (tentang tumbuhan) untuk dia selesaikan dengan caranya. Itulah
hasilnya, bila orang memilih bidang keilmuan atas dasar ketertarikan.
Ketertarikan berawal dari kesukaan, dan kesukaan akan berujung pada
cinta...hehe, (cinta pd ilmu maksudnya)
Coba
bayangkan dan bandingkan dengan orang yang memilih bidang ilmu atas dasar
kebutuhan. Misal; saya butuh/perlu untuk mempelajari biologi karena saya masih
banyak yang belum tahu tentang biologi. Tentang tumbuhan, genetika, sistematika
(saya masih belum paham). Masih banyak belum tahunya tentang biologi sehingga
dirasa perlu untuk mempelajarinya.
Al hasil, orang tersebut akan
giat dan rajin mempelajari apa yang dia ingin tahu, dan semua bidang dalam
keilmuan tersebut dia baca. Tapi (biasanya) orang seperti ini suatu saat nanti
akan menemukan “titik jenuh” dimana dia sudah merasa bosan dicekoki oleh
buku-buku dan pengetahuan di bidang itu. Dia menemukan titik jenuh karena dia
mempelajarinya tidak disertai dengan ‘ketertarikan’ sehingga tidak akan muncul kecintaan
terhadap ilmu tersebut.
Yang ada akhirnya dia “berselingkuh”
dengan ilmu lain, dan kalau sudah mainnya ‘selingkuhan’ maka orang tidak ada
yang bisa fokus dan tenang, (yaa...sama halnya seperti selingkuh dari istri,
maka dia tidak akan tenang dan fokus terhadap wanita2nya) hehee.
Begitu
juga dengan selingkuh dengan ilmu, hasilnya orang tersebut tidak akan tenang
dan tidak bisa fokus untuk mempelajarinya, dan juga tidak akan nyaman hidup
berdampingan dengan ilmu2 tersebut (sssttt...karena takut ketahuan
selingkuh...xixi).
Ada cara lain
yang aman, untuk menyelesaikan ‘perselingkuhan ilmu’ tersebut. Yang namanya
selingkuh (apapun itu) pastinya tidak enak dan tidak tenang sobat...
Caranya; izinlah pada istri
pertama bahwa saya mau nikah lagi dengan ilmu lain. :D Dengan izin dari istri
pertama kan namanya bukan selingkuh lagi,,hehe. Sehingga sobat bisa tenang
menjalani hidup (ehh, maksud saya bisa tenang dan fokus belajar). Karena,
belajar itu ditugaskan seumur hidup looo... J
Istilahnya jadi beda sekarang,
‘poligami’. Nah itu istilahnya.
Berpoligami
dengan disiplin ilmu lain tidak ada salahnya bukan??, asal kita didasari rasa
suka pula kepada disiplin ilmu ‘kedua’ itu. Kita punya “istri kedua”, dan istri
pertama tidak ditinggalkan. Dengan kata lain, disiplin ilmu yang pertama jangan
kau lupakan, tapi pelajari terus sebagaimana “istri keduamu”. Tetapi mungkin
hanya caranya saja yang dilakukan secara otodidak dan tidak formal. Pelajari
dan gali selama ilmu tersebut bermanfaat. Semampuhmu.
Jadi,
dengan berpoligami kita bisa fokus dan tenang menghadapi kedua-duanya. Tidak takut ketahuan selingkuh.
Hehehe... ^_^
#Just Kidding#
*Curhatan pagi hari* (yang tidak
bisa tidur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar