Dulu rasanya
tak ada makna
Bak hampir
setiap mulut orang berkata demikian pada Sang raja
Raja sehari
dalam kehidupan
Ya. Pengantin.
“Selamat
menempuh hidup baru ya”
Lidah terasa
hambar mengucap, muka terasa bingung bersikap.
Tak tau apa
makna sepenggal kalimat
Ternyata.. ehh
ternyata.
Seorang guru
berucap
Hingga
terpancarlah suatu harap
Harap cahaya
keilmuan yang terpancar dari seorang murabbi yang menatap
Inilah makna
sepenggal kalimat
Menikah itu
adalah hidup baru.
Kehidupan baru.
Dimana kita
telah mempunyai teman hidup,
mempunyai visi
dan misi yang jelas,
Bobot amalan
ibadah kita jadi berbeda
Amat berbeda
dengan sebelum menikah
Sehingga sayang sekali
bila ada orang yang masih membawa-bawa masa lalu pada pernikahannya.
Suami masih sibuk dengan
trauma masa lalunya, padahal istri adalah orang yang baru dalam kehidupannya.
Begitu juga sebaliknya.
Bila sudah demikian,
bagaimana bisa suami
istri bisa berjalan beriringan
berlayar menempuh
samudera rumah tangga.
Hanya ketidak fokusan
yang ada.
Oleh karena itu fokuslah!
Seorang ayah
fokuslah untuk mentarbiyyah istrinya,
dan seorang ibu
fokuslah mentarbiyyah anaknya.
–walaupun sebenarnya
tdk mesti istri yg mentarbiyah anak atau suami yg mentarbiyah istri–.
Sehingga anak keturunan
kita menjadi jundi-jundi
yang akan menegakkan
kalimat Allah di
muka bumi.
Tak ada harta yang lebih
berharga selain hadirnya
jundi-jundi ilahi
Yang senantiasa
menjadi qurrota a’yun bagi diri
Hadapilah kehidupan baru
dengan ber-visi dan
misi-kan yang jelas.
Sehingga tujuan akhir
dari rumah tangga adalah ridho Allah
SWT…
Sang Perindu
Bidadari Surga ;)
-Habibie Musthafa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar