Menghadapi Perempuan, Mesti Dipersiapkan
Menghadapi perempuan banyak yang harus dipersiapkan
Perempuan lebih banyak mendahulukan perasaan dari pada
fikiran
Sedangkan laki-laki fikiran lebih dominan untuk dipergunakan
Tak harus jauh-jauh sampai ke pernikahan
Sekarang saja bisa mengambil pelajaran
Contohnya dari aktivitas perkuliahan
Karena banyak pula dosen-dosen yang perempuan (*hehe,
manfaatin keadaan)
Apa salahnya mereka dijadikan objek pembelajaran
Sebelum kita melangkah ke pelaminan, #lhooooo, hee
Afwan.
Dosen-dosen tersayang, afwan saya jadikan uji percobaan.hehe
Selama menghadapi orang, maka ingat satu prinsip “setia
kawan”
Yaitu; bila terbersit
su’udzon maka carilah 1001 alasan untuk mengelak dari tuduhan
Terlebih ketika menghadapi perempuan
Apalagi jika sudah menjadi istri betulan
Prinsip yang baru saya temukan, harus betul-betul diterapkan
Tuk cari aman... #lhoo :D
Iya.. emang betul kok. Tuk cari aman dari putusnya hubungan.
Hee
Hubungan kekerabatan, hubungan pernikahan,dll (“dan lain2nya”
silahkan anda fikirkan)
Maka ketika istri melakukan kesalahan
Carilah hal-hal lain yang menyejukkan, karena pastinya dari segudang
kesalahan
Sang istri pasti punya kebaikan
Dan kebaikan itulah yang 'harus' 'sangat' diperhitungkan,
Sehingga menjadi alasan untuk tetap ada dalam pelukan. :D
Maka ketemulah satu lagi prinsip dalam mengarungi kehidupan
Yaitu; yakinkan
seburuk apapun orang, pada dirinya pasti terdapat kebaikan.
Sehingga masih ada peluang untuk memberikan kesempatan
Maafkan... maafkan.. dan maafkan.
Allah saja Maha Pemaaf kok. Betul kan?
Terlebih lagi pada pasangan
Tanamkan prinsip itu, agar tak terjadi penyesalan di hari
kemudian.
----------------
Selamat berenung ikhwan-ikhwan sekalian.
Karena renungan adalah suatu suntikan semangat untuk
kehidupan.
Sang Pengembara Kehidupan
-Habibie Musthafa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar