Kamis, 08 Agustus 2013

UCAPAN “SELAMAT IDUL FITRI” DI MASA ROSULULLOH

Rosululloh dan para sohabatnya selalu mencontohkan ‘sesuatu’ yang sangat baik, dan patut untuk ditiru oleh ummatnya. Diantara kebiasaan yang dilakukan oleh Rosululloh dan para sohabatnya adalah ucapan “selamat” ketika hari idul fitri datang.

            Ketika itu para sohabat saling mengucapkan “TAQOBBALALLOHU MINNA WAMINKUM SHIYAAMANA WASHIYAAMAKUM” dan kemudian dijawab dengan “MINNA WAMINKUM TAQOBBAL YAA KARIIM” (Disebutkan oleh Ibnu Qudamah al-maqdisi dalam Al Mughni_dan diriwayatkan dari banyak jalur)
Artinya:
TAQOBBALALLOHU MINNA WAMINKUM SHIYAAMANA WASHIYAAMAKUM (semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal kalian)
MINNA WAMINKUM TAQOBBAL YAA KARIIM (juga dari kami dan dari kalian, semoga Allah yang Maha Mulia menerima ibadah dan permohonan kita)

            Sebenarnya ucapan tersebut pada awalnya diucapkan oleh Rosululloh ketika berkhutbah, tetapi setelah itu kemudian para sohabat menirunya dengan saling mengucapkan kalimat itu satu sama lain (diluar khutbah), maka sejak itu jadilah kebiasaan yang baik.. Sunnah Hasanah. InsyaAllah.


Nah, sekarang bagaimana dengan ucapan “MINAL ‘AIDZIN WAL FAAIDZIN”?
            ucapan “minal ‘aaidzin wal faidzin”, kalimat ini dibaca di masa KhulafaurRosyidin ketika berkhutbah, lengkapnya adalah “ja’alanallohu minal ‘aaidzinalfaaidzin al’amiliin” (semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang kembali dan beruntung). Orang yang selalu dalam keadaan iman selepas bulan romadhon ini.
JADI “MINAL ‘AIDZIN WAL FAIDZIN” ITU ARTINYA BUKAN ‘MOHON MAAF LAHIR BATIN’.

Sekalipun secara puitis bila diucapkan terasa enak didengarnya.