BIRRUL WALIDAIN
“ibu”
Do’a
seorang Ibu yang tidak boleh dilupakan.
Ibu
adalah orang yang mengandung dan melahirkan kita. Posisi dan kedudukan seorang
ibu amatlah tinggi. Melebihi tingginya kedudukan seorang suami terhadap istrinya. Seorang istri memang harus lebih
mengutamakan taatnya kepada suami, tapi seorang suami wajib memperhatikan
baktinya kepada sang Ibu.
Ketika
Rosululloh SAW bersabda Apabila Alloh tidak melarang manusia untuk sujud kepada
sesama manusia, maka yang akan diutamakan adalah istri harus sujud kepada
suaminya.
Dari maksud hadits tersebut,
kedudukan seorang suami begitu tingginya dihadapan istri. Apalagi seorang ibu
yang posisinya (prioritas baktinya) berada diatas suami.
Subhanalloh... Allohu akbar...
Islam
begitu memulyakan seorang ibu.
Kalau
sekarang hari ibu. Boleh boleh saja merayakan hari ibu. Hari ibu jatuh pada
tanggal 22 Desember. Tapi sebagai seorang Muslim, peringatilah hari ibu ini
untuk mengevaluasi sejauh mana kebaktian kita terhadap seorang ibu. Ibu kandung
kita. Terutama bagi kita yang ibunya masih ada, pergunakanlah kesempatan ini.
Mumpung ibu kita masih ada, mumpung orang tua kita masih ada. Manfaatkanlah
kesempatan ini untuk lebih berbakti pada orang tua. Khususnya yang setiap hari
satu rumah dengannya, sapalah mereka dengan perkataan yang mulia, tataplah
wajah mereka dengan penuh rasa hormat dan sayang.
Bayangkan jika mereka sudah
tiada. Kita tidak akan bisa menatap keramahan wajahnya lagi, tidak akan bisa
menyapa, dan kesempatan lagi untuk kita berbakti kepadanya. Janganlah kita
berbuat dan berkata-kata yang menyinggung perasaan mereka, hormatilah mereka.
Bila mereka memang masih memerlukan bimbingan, maka bimbinglah dengan cara yang
ma’ruf dan bijak. Tidak boleh kita merasa lebih intelek dari mereka, karena
kita seorang mahasiswa misalnya.
Segeralah meminta maaf pada
mereka bila selama ini atau bahkan baru saja melakukan perbuatan yang menyinggung
hati mereka. Segeralah minta maaf,, mumpung mereka masih ada.
Lihatlah
dan bacalah siroh-siroh orang yang soleh, dengan baktinya mereka pada orang
tuanya. Seperti yang dilakukan oleh salah seorang shahabat Nabi, yang beliau
merawat orang tuanya walaupun orang tuanya sudah tua renta, dia tetap selalu
memperhatikan ibunya di setiap waktu. Bahkan ketika ibunya menyuruh untuk
menemui Nabi dan harus segera pulang setelah bertemu Nabi, tapi pada akhirnya
dia tidak bisa bertemu Nabi karena Rosululloh waktu itu sedang perang, dan
sampai akhir hayatnya dia tidak pernah bertemu Nabi. Tapi apa yang dikatakan
Nabi terhadap dia? Rosululloh mengatakan bahwa dia memang tidak terkenal di
muka bumi (orang2 tidak banyak mengenalnya), tapi di langit (malaikat2) sangat
mengenalnya, dia populer di kalangan penduduk langit (malaikat) dengan
kebaikannya. Sehingga Rosululloh sampai berkata kepada Ali bin Abi Tholib dan
Umar bin Khotob r.a; temuilah orang itu dan mintalah kepadanya untuk mendo’akan
kalian meminta ampunan dari Alloh swt terhadap dosa-dosa kalian.
Ali dan Umar (shahabat rosul
terkasih) saja sampai harus meminta orang itu untuk mendo’akan agar dosanya
diampuni. Subhanalloh...
#Wallohu’alam bisshowab#